Thursday, January 5, 2023

Contoh LK 1.1 Identifikasi Masalah

PPG DALJAB 2022


Selamat ya bapak ibu telah lulus PPG dalam Jabatan. Tugas pertama yang kita dapat setelah lulus PPG adalah melakukan identifikasi masalah, dimana kita diminta mengidentifikasi permasalan yang kita hadapi saat proses belajar mengajar. berikut saya berikan contoh lugas LK 1.1 saya ketika saya mengikuti PPG Daljab 2022 yang saya sesuaikan dengan permasalahan yang saya temui di sekolah saya. Tugas ini masi terdapat kekurangan, tetapi semoga dapat memberikan gambaran tugas LK 1.1 ini kepada bapak dan ibu yang sedang mengikuti PPG.

Kelas           :PPKn SMK

LK. 1.1. Identifikasi Masalah

 

No.

Jenis Permasalahn

Masalah yang Diidentifikasi

Analisis Identifikasi Masalah

1.

pedagogik, literasi, dan numerasi.

Peserta didik banyak yang masih belum lancar membaca

 

Peserta didik memiliki semangat belajar yang rendah

 

Peserta didik tidak dapat memahami dan menjelaskan kembali materi atau informasi yang didapatnya

 

Peserta didik belum mampu menggunakan bahasa baku ketika berbicara dalam kelas maupun ketika mengerjakan tugas dan ujian

 

Pengetahuan peserta didik mengenai Dasar Negara dan Konstitusi sangat minim

 

Peserta didik lebih menyukai mendengarkan materi dan informasi dari guru atau dari media youtube (bukan dibaca)

Peserta didik terbiasa mencari dan menyalin tugas dari internet tanpa memahami isi bacaan (budaya copy-paste)

Peserta didik lebih memilih kesenangan bermain game dan sosial media daripada belajar

Peserta didik mengganggap pelajaran PPKn merupakan pelajaran yang membosankan dan lebih mementingkan pelajaran praktek kejuruannya

Peserta didik kurang nyaman berada di kelas karena fasilitas sekolah yang kurang memadai (seperti tidak adanya kipas angin dan tempat duduk banyak yang rusak)

Guru belum bisa menemukan metode yang bisa membuat minat belajar siswa meningkat

Guru belum mengenalkan secara terperinci batang tubuh UUD NRI Tahun 1945

2

kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus dan masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di kelas berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi guru.

Peserta didik sulit fokus dan konsentrasi dalam pembelajaran

 

Guru belum menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi di dalam kelas

 

 

 

Peserta didik kecanduan pada smartphone, bahkan dalam proses belajar beberapa kali kedapatan memainkan smartphone

 

Peserta didik sering mengobrol dan bercanda dengan teman lainnya saat pembelajaran

 

Peserta didik sering nongkrong dengan teman-temannya sampai larut malam yang membuat peserta sering mengantuk saat pelajaran

 

Adanya masalah pribadi membuat peserta didik sering melamun saat jam belajar

 

Guru masih sering mengajar dengan metode ceramah

 

Guru belum paham mengenai pembelajaran yang berdiferensiasi

 

Guru tidak pernah membuat data kemampuan awal, minat dan gaya belajar siswa

 

3

membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.

Hubungan peserta didik dengan guru masih kurang

 

Hubungan orang tua peserta didik dengan guru masih kurang baik mengenai pendidikan peserta didik

 

Banyak peserta didik yang belum paham bagaimana cara beretika dengan guru

 

Orangtua kurang berperan aktif dalam mengarahkan peserta didik untuk menaati peraturan di sekolah karena mengganggap pendidikan di sekolah adalah tugas guru

 

Orangtua kurang perduli dengan pendidikan anaknya baik di sekolah maupun di rumah

 

4

pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa.

Guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi dan siswa

Guru belum mengetahui dan memahami setiap karakteristik dari model-model pembelajaran yang inovatif

 

Guru basic pendidikanya bukan dari keguruan

 

Guru belum pernah mengikuti pelatihan mengenai model-model pembelajaran yang inovatif

 

5

Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS.

Guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemikiran HOTs

 

Terdapat miskonsepsi dari peserta didik terhadap perbedaan UUD NRI Tahun 1945 dengan Undang-Undang

 

Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemikiran HOTs

 

Guru jarang memberikan latihan-latihan soal yang bersifat HOTs

 

Peserta didik sering tidak fokus dalam pembelajaran sehingga terjadi miskonsepsi pada perbedaan UUD NRI Tahun 1945 dengan Undang-Undang

 

6

pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran.

Guru jarang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran

Sekolah tidak memiliki sarana dan prasana yang memadai seperti tidak adanya proyektor

 

Guru kurang antusias menggunakan teknologi  dalam pembelajaran (misal membuat PPT)karena minimnya fasilitas

 

 


No comments:

Post a Comment